Ada kisah yang memilukan ketika saya berada di bangku semester 2 ini benar-benar kejadian nyata dimanaa ketika itu seorang dosen saya bercerita bahwa kejadan nya di pagi hari ini karena ketika pagi matahari masih muda belia menyinarkan sinarnya ada seorang bapak-bapak yang tua renta datang kekanntor jurusan dan ingin melihat anaknya yang sedang duduk di bangku kuliah yang menurut penuturan beliau suda berada di semester akhir. Ketika itu sang bapak ingin membayarkan langsung dana uang ujian, kuliah serta wisuda anaknya karena 3 hari sebelumnya sang anak menelepon kepada kedua orang tuanya, agar dikirimakan segera dana dari kampung mengingat ujian dan wisuda sang anak sudah sangat dekat tapi ketika itu sang ayah mengatakan ia tapi tidak seperti biasanya mengirimkan dana melalui bank/ atm terdekat di kampungnya tapi untuk yang terakhir ini sang ayah melakukan dengan cara berbeda tanpa sepengetahuan sang anak, sang ayah yang berprofesi sebagai tukang becak ini memberanikan datang langsung dari kampung untuk mengunjungi sang anak di kampusnya tanpa memberi tahu sang anak terlebih dahulu. Niatnya ingin memberi kejutan kebhagaiaan kepada sang anak karena dari semester awal pertama kali menginjakkan kaki di bangku kuliah hingga di semester akhir ini sang ayah belum pernah sekalipun menjenguk dan mengunjungi langsung anaknya dimana tempat ia menimba ilmu dan tempat anaknya tinggal. Sang ayah ingin memberi kesenngan dan kebahagiaan kepada anaknya karena selama ini sang ayah belum pernah membuat hal sperti itu.
Dan setibanya di kota medan dengan
semangat untuk membahagiakan dan menyenangkan buah hatinya sang ayah dengan
gegasnya langsung mengunjungi kampus, sesampai nya di kampus dengan mengendarai
angkot, tibalah ia di kampus tempat anak nya menimba ilmu. Sang ayah tidak
tahu-menahu mengenai kampus anaknya yang sangat besar ini dan akhirnya sang
ayah bertanya kepada satpam dimana lokasi jurusan dan fakultas tempat anaknya
menimba ilmu dan bersama dengan satpam menunjukkan dan mengantar bapak yang
berasal dari kampung sekitar 6 jam dari medan tempatnya tinggal dengan pakaian
yang lusuh dan berkeringatan dan wajah yang tua renta, ia langsung mencari
anaknya di jurusan tersebut namun tak kunnjung tahu dan ketika ditelepon nomor
phonselnya tidak bisa dihubungi dan akhirnya ada salah satu mahasiswa
menyarankan agar bertanya kepada pihak jurusan saja. sang bapak langsung
bergerak ke kantor jurusan dan menanyakan kepada pihak jurusan dimana kelas
anaknya untuk bersaa-sama dengan anaknya
membayar dan melunasi uang yang diminta oleh anaknya tersebut.
Tapi Alangkah terkejut dan hancurnya hati orang tua ini setelah mendengar bahwa nama anaknya tidak ada di jurusan tersebut dan yang lebih menghabncurkan hati orang tua ini bahwa sejak semester 4, sang anak tidak pernah masuk kuliah dan sudah di D.O sejak semeter tersebut. Dengan wajah lelah, pakaian lusuh dan muka yang memerah sang ayah tak kuasa menahan air matanya dan meraung seperti orang yang kehilagan dengan kata-kata yang sendu beliau mengatakan “ saya datang dari kampung, 6 jam baru tiba disini dan saya meminjam uang saudara dan tetangga saya untuk melunasi uang kuliah putra saya, karena yang sudah saya bayangkan dimana anak saya dipakaikan toga dan bapak rektor menyematkan sarjana nya di topi toganya dan melihat ankanya sukses karena telah mampu menyelesaikan sarjananya dibandingkan dengan kawan-kawannya di kampung tapi ternyata ini hanya mimpi yang menjadi keluh kesah bagi keluarga ku” sang bapak pingsan dan akhirnya pulang dengan tangan hampa dan hati yang hancur kesedihan yang tiada terihingga mendengar kenyataan bahwa nanaknya telah gagal di perkuliahan nya dan telah dikeluarkan dari kampus sehingga tidak ada khabar lagi dari sang anak kepada orang tuanya.
Wallahu’alam
semoga kita terhindar dari ini. Dan semoga menjadi muhasabah dan menginspirasi
PENULIS : MUHAMMAD HAIDZH
HAFIZELHABIB.BLOGSPOT.COM
0 komentar:
Posting Komentar